Allah Yang Maha
Mengetahui tidak melalaikan hamba-hamba-Nya dan senantiasa memberikan Rahman
dan Rahim-Nya. Allah Maha Adil yang menganugerahkan keberkahan dan rezeki serta
menyelipkan ujian dan cobaan disela-sela kemurahan yang dicurahkan.
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan
baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik
perbuatannya.” (Al Kahfi 18: 7)
Pengorbanan dan
kesabaran pun diberikan kepada para Nabi dan Rasul pilihan-Nya sebagai
kemuliaan bagi hamba-hambanya yang shalih. Kisah Nabi Ibrahim as menggambarkan
kesabaran yang tiada patah atas ujian dan cobaan dari Allah. Begitu pula kisah
Nabi dan Rasul lainnya seperti halnya Nabi Yusuf as. Nabi Yusuf as berpisah
dengan ayahnya Nabi Ya’kub as di usia anak-anak.
Setiap manusia diberikan
kesenangan maupun cobaan dari Allah. Ujian dan cobaan tersebut bisa kecil
maupun besar, disadari maupun tidak disadari, kenikmatan maupun keburukan, kekurangan
maupun kecukupan, pada keluarga maupun kerabat, dalam pekerjaan maupun
pendidikan, menyangkut diri sendiri maupun orang banyak, dll. Ujian dan cobaan
ini merupakan bentuk dari kemuliaan maupun kemurkaan dari Allah,
Cobaan dan Kemuliaan Allah
Di dalam menghadapi
cobaan maupun ujian tersebut, patutnya disikapi dengan kesabaran dan
pengorbanan seperti kisah-kisah dari para Nabi dan Rasul. Cobaan dan ujian yang
mungkin merupakan bentuk dari kemuliaan dan kecintaan Allah kepada para
hamba-Nya baiknya disikapi dengan kesabaran. Bersabar dengan disertai doa dan
perbuatan baik hingga Allah angkat kembali cobaan tersebut dan menggantinya
dengan kemuliaan dan keberkahan.
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',” (Al Baqarah
2: 45)
Nabi Yusuf as menghadapi
berbagai cobaan yang ada sejak ditinggalkan saudara-saudaranya di sumur dan
berpisah dengan ayahnya Nabi Ya’kub as dan adiknya tercinta Bunyamin. Di dalam sumur
yang gelap tersebut Nabi Yusuf bersabar dan mendekatkan diri kepada Allah namun
ujian tersebut belum selesai. Hingga akhirnya Nabi Yusuf as menjadi budak
musafir dan dibawa jauh dari keluarganya menuju Mesir. Di Mesir Nabi Yusuf as dibeli
oleh pembesar Mesir hingga tahun berlalu sampai dewasa. Ujian lain menghampiri
Nabi Yusuf as saat beliau di fitnah oleh Zulaikha dan pada akhirnya dipenjara
selama bertahun-tahun.
Kehidupan di penjara lebih
nyaman bagi Nabi Yusuf as untuk mendekatkan diri kepada Allah dan berdakwah.
Hingga Allah berikan kabar gembira kepada Nabi Yusuf as dengan keluarnya dari
penjara dan mendapatkan jabatan tinggi sebagai bendaharawan Negara selama
bertahun-tahun. Janji Allah pun terwujud dengan menggantikan cobaan dengan
kemuliaan dan keberkahan yang didapatkan. Balasan kesabaran yang agung, Nabi
Yusuf as hingga akhirnya dapat kembali bertemu Ayahnya, adiknya serta
keluarga-keluarganya. Nabi Ya’kub as mengenang Nabi Yusuf as sebagai anak yang
masih kecil dan mendapati sekarang telah menjadi pembesar Mesir setelah
berpuluh-puluh tahun berlalu.
Kisah kesabaran Nabi
Yusuf as dalam menghadapi ujian dan cobaan patut menjadi pelajaran bagi kaum
muslimin semua. Atas segala ujian dan cobaan yang ada, Nabi Yusuf tidak lupa
serta tidak kesal maupun berkeluh kesah kepada Allah. Namun Nabi Yusuf as memohon
perlindungan dan bersyukur kepada Allah. Dapat kita ketahui bahwa dengan adanya
cobaan tersebut, para Nabi maupun Rasul tidak berdoa agar cobaan tersebut dilepaskan
melainkan memohon untuk diberikan kekuatan maupun kebaikan dari ujian tersebut.
“Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian
kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya Tuhan)
Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat,
wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang
yang saleh.” (Yusuf 12: 101)
Cobaan dan Peringatan Allah
Ada kalanya cobaan dan
ujian yang Allah berikan merupakan akibat kesalahan dan dosa perbuatan diri
sendiri sehingga Allah mengingatkan dengan ujian tersebut. Kesalahan, dosa,
kejelekan, keburukan maupun kemaksiatan yang dilakukan bisa saja yang kecil
maupun besar, ringan maupun berat, disadari maupun tidak disadari, kepada
keluarga maupun kepada kerabat, kepada diri sendiri maupun kepada orang lain,
terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, sepele maupun terlewat batas, dll.
Di dalam menghadapi
cobaan maupun ujian tersebut, patutnya disikapi dengan memohon ampunan kepada
Allah maupun kepada orang lain. Kemudian memperbaiki diri serta meninggalkan
keburukan atau dosa tersebut. Cobaan dan ujian yang mungkin merupakan bentuk
dari peringatan Allah kepada para hamba-Nya. Ujian dan cobaan yang berat dari
Allah merupakan bentuk kemurkaan seperti yang Allah timpakan kepada umat-umat
yang ingkar terdahulu.
“Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak dan Kami
jadikan mereka (sebagai) sampah banjir maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang
zalim itu.” (Al Mu’minuun 23: 41)
Nabi Yunus as berdakwah
kepada para kaumnya namun seperti halnya umat-umat yang diturunkan nabi
kepadanya, mereka mendustakan dan tidak beriman. Namun Nabi Yunus meninggalkan
kaumnya dan kewajibannya sehingga Allah jadikan beliau termasuk orang kalah
dalam perundian dalam kapal dan dilemparkan ke laut. Oleh ketetapan Allah, Nabi
Yunus ditelan oleh ikan paus sebagai cobaan dan peringatan bagi beliau. Dengan
cobaan dan ujian ini, Nabi Yunus as pun sadar dan memohon ampun serta
mendekatkan diri kepada Allah dari dalam perut ikan paus tersebut. Hingga pada
akhirnya cobaan dan ujian tersebut diangkat dan Nabi Yunus diberikan
pertolongan oleh Allah.
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan
marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya
(menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa
tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah
termasuk orang-orang yang zalim." Maka Kami telah memperkenankan doanya
dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan
orang-orang yang beriman.” (Al Anbiyaa’ 21: 87-88)
Post a Comment
silahkan...