Little Notes

Inspiration, Motivation and Reflect

  • Home
  • Categories
    • Fiqh
    • Hadith
    • Hikmah
    • Humor
    • Quran
    • Reminder
    • Story
  • About
  • Sitemap
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Home reminder Idul Adha, Ada Pengorbanan dan Kesabaran (Bag. 2)

Idul Adha, Ada Pengorbanan dan Kesabaran (Bag. 2)

sdfasasgsag 10:00:00 AM 0



Allah Yang Maha Mengetahui tidak melalaikan hamba-hamba-Nya dan senantiasa memberikan Rahman dan Rahim-Nya. Allah Maha Adil yang menganugerahkan keberkahan dan rezeki serta menyelipkan ujian dan cobaan disela-sela kemurahan yang dicurahkan.
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.” (Al Kahfi 18: 7)
Pengorbanan dan kesabaran pun diberikan kepada para Nabi dan Rasul pilihan-Nya sebagai kemuliaan bagi hamba-hambanya yang shalih. Kisah Nabi Ibrahim as menggambarkan kesabaran yang tiada patah atas ujian dan cobaan dari Allah. Begitu pula kisah Nabi dan Rasul lainnya seperti halnya Nabi Yusuf as. Nabi Yusuf as berpisah dengan ayahnya Nabi Ya’kub as di usia anak-anak.
Setiap manusia diberikan kesenangan maupun cobaan dari Allah. Ujian dan cobaan tersebut bisa kecil maupun besar, disadari maupun tidak disadari, kenikmatan maupun keburukan, kekurangan maupun kecukupan, pada keluarga maupun kerabat, dalam pekerjaan maupun pendidikan, menyangkut diri sendiri maupun orang banyak, dll. Ujian dan cobaan ini merupakan bentuk dari kemuliaan maupun kemurkaan dari Allah,

Cobaan dan Kemuliaan Allah
Di dalam menghadapi cobaan maupun ujian tersebut, patutnya disikapi dengan kesabaran dan pengorbanan seperti kisah-kisah dari para Nabi dan Rasul. Cobaan dan ujian yang mungkin merupakan bentuk dari kemuliaan dan kecintaan Allah kepada para hamba-Nya baiknya disikapi dengan kesabaran. Bersabar dengan disertai doa dan perbuatan baik hingga Allah angkat kembali cobaan tersebut dan menggantinya dengan kemuliaan dan keberkahan.
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',” (Al Baqarah 2: 45)
Nabi Yusuf as menghadapi berbagai cobaan yang ada sejak ditinggalkan saudara-saudaranya di sumur dan berpisah dengan ayahnya Nabi Ya’kub as dan adiknya tercinta Bunyamin. Di dalam sumur yang gelap tersebut Nabi Yusuf bersabar dan mendekatkan diri kepada Allah namun ujian tersebut belum selesai. Hingga akhirnya Nabi Yusuf as menjadi budak musafir dan dibawa jauh dari keluarganya menuju Mesir. Di Mesir Nabi Yusuf as dibeli oleh pembesar Mesir hingga tahun berlalu sampai dewasa. Ujian lain menghampiri Nabi Yusuf as saat beliau di fitnah oleh Zulaikha dan pada akhirnya dipenjara selama bertahun-tahun.
Kehidupan di penjara lebih nyaman bagi Nabi Yusuf as untuk mendekatkan diri kepada Allah dan berdakwah. Hingga Allah berikan kabar gembira kepada Nabi Yusuf as dengan keluarnya dari penjara dan mendapatkan jabatan tinggi sebagai bendaharawan Negara selama bertahun-tahun. Janji Allah pun terwujud dengan menggantikan cobaan dengan kemuliaan dan keberkahan yang didapatkan. Balasan kesabaran yang agung, Nabi Yusuf as hingga akhirnya dapat kembali bertemu Ayahnya, adiknya serta keluarga-keluarganya. Nabi Ya’kub as mengenang Nabi Yusuf as sebagai anak yang masih kecil dan mendapati sekarang telah menjadi pembesar Mesir setelah berpuluh-puluh tahun berlalu.
Kisah kesabaran Nabi Yusuf as dalam menghadapi ujian dan cobaan patut menjadi pelajaran bagi kaum muslimin semua. Atas segala ujian dan cobaan yang ada, Nabi Yusuf tidak lupa serta tidak kesal maupun berkeluh kesah kepada Allah. Namun Nabi Yusuf as memohon perlindungan dan bersyukur kepada Allah. Dapat kita ketahui bahwa dengan adanya cobaan tersebut, para Nabi maupun Rasul tidak berdoa agar cobaan tersebut dilepaskan melainkan memohon untuk diberikan kekuatan maupun kebaikan dari ujian tersebut.
“Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.” (Yusuf 12: 101)

Cobaan dan Peringatan Allah
Ada kalanya cobaan dan ujian yang Allah berikan merupakan akibat kesalahan dan dosa perbuatan diri sendiri sehingga Allah mengingatkan dengan ujian tersebut. Kesalahan, dosa, kejelekan, keburukan maupun kemaksiatan yang dilakukan bisa saja yang kecil maupun besar, ringan maupun berat, disadari maupun tidak disadari, kepada keluarga maupun kepada kerabat, kepada diri sendiri maupun kepada orang lain, terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, sepele maupun terlewat batas, dll.
Di dalam menghadapi cobaan maupun ujian tersebut, patutnya disikapi dengan memohon ampunan kepada Allah maupun kepada orang lain. Kemudian memperbaiki diri serta meninggalkan keburukan atau dosa tersebut. Cobaan dan ujian yang mungkin merupakan bentuk dari peringatan Allah kepada para hamba-Nya. Ujian dan cobaan yang berat dari Allah merupakan bentuk kemurkaan seperti yang Allah timpakan kepada umat-umat yang ingkar terdahulu.
“Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak dan Kami jadikan mereka (sebagai) sampah banjir maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim itu.” (Al Mu’minuun 23: 41)
Nabi Yunus as berdakwah kepada para kaumnya namun seperti halnya umat-umat yang diturunkan nabi kepadanya, mereka mendustakan dan tidak beriman. Namun Nabi Yunus meninggalkan kaumnya dan kewajibannya sehingga Allah jadikan beliau termasuk orang kalah dalam perundian dalam kapal dan dilemparkan ke laut. Oleh ketetapan Allah, Nabi Yunus ditelan oleh ikan paus sebagai cobaan dan peringatan bagi beliau. Dengan cobaan dan ujian ini, Nabi Yunus as pun sadar dan memohon ampun serta mendekatkan diri kepada Allah dari dalam perut ikan paus tersebut. Hingga pada akhirnya cobaan dan ujian tersebut diangkat dan Nabi Yunus diberikan pertolongan oleh Allah.
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (Al Anbiyaa’ 21: 87-88)
Tags: quran reminder
Share:

Post a Comment

silahkan...

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments ( Atom )
Copyright @ 2016 Little Notes, Designed by OddThemes

Stay Connected

Popular Posts

  • Idul Adha, Ada Pengorbanan dan Kesabaran (Bag. 1)
  • Benarkah Sakit Itu Penghapus Dosa
  • Tenangkan Hati untuk Dunia, Resahkan Hati untuk Akhirat
  • Idul Adha, Ada Pengorbanan dan Kesabaran (Bag. 2)
  • Umur yang Dihabiskan Manusia
  • Berkah dan Barokah Itu?
  • Apa Yang Dicari?
Powered by Blogger.

Category

  • fiqh
  • hadith
  • hikmah
  • humor
  • quran
  • reminder
  • story

Viewer